(Vibiznews-Business) Bagi kebanyakan CEO, saat-saat pertama menduduki jabatan tersebut pasti akan memberikan kabar yang menyenangkan bagi seluruh pekerjanya. Namun hal tersebut tidak terjadi pada CEO Symantec Corp yang baru kemarin diangkat, Steve Bennett yang menyatakan akan memangkas 1000 pekerjanya sebagai upaya menjalankan kebijakan efisiensi perusahaan. Jumlah tersebut merupakan 5% dari total seluruh pekerja di perusahaan produsen software antivirus komputer terbesar di dunia saat ini.
Bennett menjelaskan bahwa keputusan tersebut terpaksa dilakukannya meskipun sangat berat dijalankan ditengah kondisi finansial perusahaan yang sedang sulit dan terancam akan mengalami penundaan pembagian deviden sebesar 1 miliar dollar. Sebetulnya kebijakan tersebut sudah terdengar jauh-jauh hari pada saat dirinya melakukan promosi jabatan sebelum menggantikan CEO sebelumnya yaitu Enrique Salem.
Bagi para pengamat, sosok Steve Bennett memang merupakan sosok yang dibutuhkan oleh Symantec pada saat ini. Pengamat optimis tekanan finansial yang terjadi saat ini dapat segera teratasi dengan beberapa kebijakan strategis yang diusung olehnya. Ia berhasil memberikan sentimen positif kepada para pengamat dengan kebijakan yang memfokuskan efisiensi dan juga peningkatan penjualan produk. Alhasil, kebijakan pengurangan tenaga kerja tersebut justru mendorong harga saham Symantec mengalami kenaikan sebesar 2,9% menjadi 21,46 dollar di bursa saham AS kemarin.
Selam kuartal keempat tahun lalu, tingkat profit yang dihasilkan mencapai 1,74 miliar dollar atau naik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar 1,7 miliar dollar. Dalam waktu dekat ini, Bennett beserta dengan jajarannya juga akan berencana melakukan buyback saham dengan dana yang akan disiapkan mencapai 1 miliar dollar. Kebijakan tersebut rencananya akan mulai dilakukan pada bulan Maret mendatang.
Sumber :
http://www.vibiznews.com/2013-01-24/...ang-pekerjanya apapun alasannya, pihak serikat buruh tidak akan mau tau
kita tunggu aksi para serikat buruh,,eh ini bukan di indonesia yah