(Vibiznews Commodity) Surplus karet global tahun ini diperkirakan akan berkuarang dibandingkan tahun 2012 lalu yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah (23/01). Harga karet yang sempat anjlok sepanjang 2012 diperkirakan akan mulai bergerak dalam trend naik tahun ini. Kondisi ini terjadi karena tingginya permintaan karet dari AS dan China, konsumen karet terbesar dunia.
Produksi karet diperkirakan masih akan melampaui konsumsi sebesar 179,000 metric ton tahun ini dan pada tahun 2014 akan turun ke 153,000 ton. Tingkat surplus ini turun tajam dibandingkan surplus tahun 2012 yang mencapai 460,000 ton.
Karet adalah bahan baku untuk produksi ban dan srung tangan karet. Harga komoditas ini telah mengalami kenaikan sebesar 51% dari level terendah dalam tiga tahun belakangan yang dicapai pada bulan Agustus lalu. Pertumbuhan ekonomi China kembali normal dan sektor property di AS terangkat menandakan kembalinya gairah ekonomi di negara tersebut.
Kenaikan harga karet tahun ini juga didorong oleh keputusan bersama tiga negara produsen utama karet Indonesia, Thailand dan Malaysia. Pada bulan Agustus lalu ketiga negara ini telah setuju untuk membatasi ekspor untuk mendorong harga di tingkat global.
Permintaan dari China diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 7.2% tahun ini setelah di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 4.5%. Konsumsi di AS akan meningkat 4.5% setelah kontraksi 6.3% di 2012.
Harga karet berjangka di bursa Tokyo kemarin turun sedikit 0.1% dan ditutup di harga 311.3 yen per kilogram. Pada tanggal 14 Agustus lalu harga karet di Tokyo mengalami penurunan tajam ke posisi terendah sejak Oktober 2009 yaitu di level 205.6 yen.