Bak cerita dongeng anak-anak. Di mana seorang pribumi menjadi pewaris tahta kerajaan. Terdengar mustahil, tapi inilah yang terjadi pada kehidupan sseorang raja di wilayah Ghana, Bartels Peggielene.
Telepon jam 4 pagi mengubah kehidupannya dalam sekejap. Ia yang tadinya hanya berprofesi sebagai sekretaris, kini Peggielene memimpin 7.000 warga Otuam, Ghana, Afrika.
Sebelum menjadi raja, Peggy, sapaan akrab Bartels Peggielene bekerja sebagai seorang sekretaris di Washington DC, Amerika. Ia hanya tinggal di sebuah apartemen dengan satu kamar tidur. Dalam keseharian, ia hanya mengahabiskan waktu untuk mengetik surat dan mejawab telepon, serta mengerjakan tugas rumah tangga.
Namun, kehidupannya berubah seketika saat sepupunya menelpon dirinya pukul 4 pagi. Dalam percakapan singkat, sepupunya mengucapkan selamat atas dirinya yang telah terpilih menjadi Raja Otuam. Peggy awalnya tidak percaya dan menganggap ini hanya lelucon sepupunya.
Saat sepupunya menjelaskan, pamannya, Bartel yang merupakan Raja Afrika telah meninggal, Peggy baru menanggapi serius telepon sepupunya. Para tetua desa meminta Peggy untuk menggantikan posisinya di tahta kerajaan. Ia pun menanggapi permintaan ini sebagai panggilan untuk mengabdi pada tanah kelahirannya.
Peggy menorehkan sejarah sebagai raja wanita pertama di Otuam. Ia memerintah di depan 7.000 warga, seperti ditulis
Daily Mail. Meski dinobatkan menjadi Raja, Peggy yang telah menjadi warga AS sejak tahun 1997, tetap bekerja di Kedutaan Besar Ghana di AS. Selama satu bulan setiap tahunnya, Peggy mengambil liburan untuk menghabiskan waktunya di Otuam.
Sebelas bulan dalam setahun Peggy menghabiskan waktu sebagai sekretaris, menerima surat, menjawab panggilan telepon, dan mengisi buku untuk jadwal janji. Ia juga masih menghabiskan waktu di apartemennya, mengurusi pekerjaan domestik.
Di saat dirinya memiliki satu bulan liburan, ia menduduki tahta. Dengan mahkota raja, tongkat emas dan istana yang besar, Peggy menjadi Raja Otuam. Semua warga desa nelayan itu, sangat tunduk kepadanya. Ia juga mendapat julukan 'Nana', sebuah gelar kehormatan.
Pada
CNN, ia mengatakan "Ketika saya kembali ke rumah, mereka melihat saya sebagai Raja dan mereka ingin memanjakan saya."
Ia menambahkan, untuk menjadi raja di sebuah tempat di Afrika, tidak sama seperti menjadi ratu di Eropa yang biasa dilengkapi dengan barang-barang mewah. Di Otuam, Peggy harus bekerja keras untuk kemakmuran rakyatnya. Pasalnya, Otuam adalah desa nelayan yang miskin.
Kisah Raja Bartels Peggielene ini juga telah didokumentasikan dalam sebuah buku oleh Eleanor Herman. Tak hanya itu, bintang Hollywood, Will Smith, yang membeli hak buku tersebut akan merilis dalam bentuk film. Dalam film ini, Queen Latifah akan berperan sebagai Raja Peggy.
SUMBER