Indonesia dipastikan tak dapat tiket ke ajang Liga Champions Asia (LCA) musim depan. Konflik sepak bola nasional yang berlarut-larut menjadi penyebab utama kenapa AFC menghapus kepesertaan Indonesia di event tahunan tersebut.
Sejatinya, dua klub bersedia mewakili Tanah Air di ajang LCA. Klub itu adalah Semen Padang selaku juara kompetisi Indonesia P
remier League (IPL) dan Sriwijaya FC sebagai jawara Indonesia Super League (ISL). Karena Semen Padang berpindah ke ISL, Persebaya 1927 rencananya akan didaftarkan ke LCA.
Namun, harapan klub-klub tersebut sirna lantaran AFC tak memberi jatah kepada Indonesia. CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto menyatakan, kepastian jatah Indonesia dihapus diperoleh dari AFC. Biasanya, pada bulan Oktober, AFC melakukan penilaian terhadap klub profesional yang akan tampil di LCA.
Selanjutnya, hasil penilaian tersebut akan diputuskan melalui rapat Exco AFC. Setelah ada keputusan, Desember memasuki proses pendaftaran. "Ternyata, agenda verifikasi tim AFC diganti dengan agenda pemaparan kepada klub profesional di Indonesia. Jadi tidak ada verifikasi klub sehingga jatah tiket LCA tidak ada," kata Widjajanto, Rabu (17/10).
Menurut dia, pemaparan AFC mengenai klub profesional akan dilakukan pada 24 Oktober. Bertindak sebagai instruktur adalah Direktur Eksekutif Departemen Kompetisi AFC John Windsor. "Dia akan memberikan pemaparan tentang klub profesional. Biar semua klub di Indonesia tahu apa kekurangannya untuk menjadi klub profesional. Jadi persoalan ini bukan hanya karena PSSI sedang berkonflik," ungkap Widja.
Dengan batalnya AFC melakukan verifikasi terhadap klub, lanjut dia, maka kans wakil Indonesia tampil di LCA pada 2013 tertutup. Sebab, Exco AFC baru mengizinkan peserta LCA apabila sebuah klub berhasil mengumpulkan 600 poin dari proses verifikasi. "Dengan tidak adanya verifikasi, maka tidak ada nilai bagi klub yang akan ke LCA," tandasnya.
Berdasar penilain AFC musim lalu, terdapat lima aspek yang diverifikasi. Di antaranya, legal (berbadan hukum), infrastruktur, sumber daya manusia, supporting (perangkat pertandingan dan kontrak pemain), serta mempunyai sistem pendanaan yang baik. "Sulit klub Indonesia memenuhi poin AFC," imbuhnya.
Menurut Widja, Indonesia selama ini mendapat jatak tiket LCA karena mendapat perlakuan khusus dari AFC akibat besarnya animo masyarakat terhadap sepak bola. Hal ini dianggap sebagai kelebihan dan keistimewaan Indonesia.
"Kami tidak tahu sampai kapan keistimewaan untuk Indonesia bertahan. Maka dari itu, kami tunggu AFC untuk memberikan pemaparan agar klub bisa memenuhi syarat LCA pada 2014 nanti. Tapi, kalau untuk tiket AFC Cup, masih mungkin kita dapat karena syaratnya lebih ringan," tandasnya.
Untuk AFC Cup, Widja mengaku akan mendaftarkan Semen Padang. Tim berjuluk Kabau Sirah tetap jadi pilihan utama sekalipun kini mereka menyeberang ke ISL. Selain Semen Padang, juara Piala Indonesia Persibo Bojonegoro juga menjadi alternatif. "Kami trauma dengan pendaftaran Persipura Jayapura musim kemarin. Jadi, untuk edisi 2013 kami serahkan sepenuhnya ke AFC," tandasnya.