Perseteruan antara PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin dengan KPSI pimpinan La Nyalla Mattalitti masih terus berlanjut, bahkan semakin rumit. Selain kontra dengan KPSI, PSSI juga menyatakan perang dengan KONI. Bahkan, Djohar Arifin Husin menilai bahwa KONI tidak menghormati peran Joint Committee (JC) atau Komite Gabungan dan juga tim Task Force AFC.
Djohar Arifin Husin meradang karena KONI dianggap lebih memihak kepada KPSI dan dituding telah melakukan konspirasi jahat dan tidak mempunyai itikad baik untuk memajukan sepakbola nasional. Bahkan, niat KONI yang ingin menaungi Timnas Indonesia untuk SEA Games 2013 di Myanmar melalui program Satlak Prima dinilai oleh PSSI sebagai suatu bentuk pengkhianatan terhadap JC dan AFC.
Dengan adanya keinginan membentuk timnas (melalui Satlak Prima untuk SEA Games 2013), KONI sudah merobek-robek kesepakatan JC dan Task Force (AFC)! tukas Djohar Arifin Husin di Jakarta belum lama ini.
Oleh karena itu, Djohar Arifin Husin dan para pengurus PSSI lainnya tidak akan menghadiri undangan dari KONI yang menginginkan perdamaian dengan KPSI. Setelah pekan lalu absen, kali ini PSSI juga memenuhi undangan dalam pertemuan yang digagas oleh KONI pada Senin (15/10/2012) kemarin di Jakarta.
Sama seperti pekan lalu, pertemuan yang membahas tentang Timnas Indonesia ini hanya dihadiri oleh pengurus KONI dan perwakilan KPSI, yakni La Nyalla Mattalitti, Tigor Shalomboboy, Hinca Panjaitan, dan Joko Driyono.
Melalui forum ini, KPSI menyerahkan segala berkas terkait dengan pembentukan Timnas Indonesia dan KONI dikabarkan akan mengeluarkan surat keputusan resmi.
Kami bertemu dengan KONI Pusat untuk menindaklanjuti pertemuan minggu lalu. Tadi kami menyerahkan dokumen terkait persiapan tim yang di dalamnya termasuk daftar pemain. Kemudian KONI akan membuat Surat Keputusan (SK) terkait hal ini, jelas Joko Driyono.