MEDAN- Teka teki soal figur pelatih yang bakal ditunjuk kepengurusan PSMS Indra Sakti Harahap perlahan mulai terkuak. Nama Suimin Diharja menjadi kandidat terkuat untuk mengisi kursi pelatih. Belakangan, nama Suharto AD, pelatih PSMS ISL musim lalu mencuat untuk disandingkan dengan Suimin. Nama Suimin beredar pasca kedatangannya ke Sekretariat Mantan PSMS yang dijadikan kepengurusan Indra Sakti sebagai kantor, untuk bersilaturahmi. Dari gambaran yang disebut Indra Sakti Harahap selaku ketua umum, sosok yang ditunjuk sudah tak asing dengan PSMS dan beberapa kali menangani tim. Lantas apa tanggapan Suimin? Saat dikonfirmasi pelatih yang dijuluki Pelatih Kampung itu enggan mengungkapkan. Aduh, nanti dulu ya. Kalau ada informasi, saya bertahukan, ujarnya via telepon selular. Suimin yang sebelumnya malang melintang di sejumlah klub tanah air seperti Persijap Jepara, Sriwijaya FC, PSDS dan PSMS, enggan berkomentar banyak. Kemungkinan memang belum ada hal yang resmi. Kalau ada info, nanti akan disampaikan ke pihak media, ujar pelatih yang terakhir membesut PSMS di Divisi Utama 2009/2010. Lantas mengapa muncul nama Suharto? Pengalaman Suharto membesut PSMS dua musim menjadi bukti sahih pelatih berkepala plontos itu layak dipertahankan. Apalagi Suharto juga sempat melakukan pertemuan dengan Indra Sakti. Memang sudah ada pembicaraan dengan Pak Indra Sakti. Tapi maaf ya, saya belum bisa komentar, ungkap Suharto singkat. Namun menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya kedua nama yang disebut di atas bakal mengisi jajaran pelatih. Suimin menjadi pelatih dan Suharto menjadi asisten. Mereka sudah pernah ketemu dengan pengurus. Skenario di awal tersebut menyebutkan kalau tidak ada halangan, Suimin akan menjadi arsitek dan Suharto sebagai asisten pelatih, ungkap sumber yang enggan namanya disebutkan itu. Apalagi kedua nama tersebut cukup dicintai suporter. Baik Suimin dan Suharto meskipun berbeda generasi, punya keahlian memotivasi pemain. Prestasi terakhir Suimin adalah mengantarkan PSMS ke semifinal Liga Indonesia 1998/1999. Sementara Suharto turut andil membawa PSMS ke babak Delapan Besar Liga Indonesia 2010/2011. Kombinasi itu dinilai yang paling baik untuk prestasi PSMS Medan ke depan. Keduanya merupakan figur pelatih yang terkenal mampu memotivasi pemain untuk memberikan kemampuan terbaiknya, pungkas sumber tersebut. (don)