"Pak, di depan ada banjir, ada banjir," teriak warga kepada Jokowi di lokasi, Sabtu (26/1/2013).
Sedetik kemudian, sebuah motor besar vorijder menjemput Jokowi dari arah belakang. "Naik ini saja Pak," kata petugas Dishub yang membawa motor besar itu.
Secepat kilat, Jokowi pun langsung naik sepeda motor. Bum... Banjir sebetis sepanjang 30 meter tidak mengenai celana hitam sang Gubernur.
Usai sampai di SD, Jokowi langsung melihat-lihat sekolah yang telah kering dari banjir tersebt. Dan seperti biasanya, puluhan ibu-ibu dan masyarakat saling berebut salaman dan tanda tangan. Tak berapa lama, Jokowi langsung membagi-bagi bingkisan berupa beras dan seragam sekolah kepada masyarakat setempat.
Sementara itu berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, warga menyambut kedatangan Jokowi. Suasana di lokasi pun yang semula ramai menjadi bertambah padat dan penuh sesak. Anak-anak pun juga saling berdorong-dorongan mengejar Jokowi. Beberapa dari mereka pun ada yang menangis karena saling berdorongan.
Sebelum melakukan kegiatan blusukannya, Jokowi sempat melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah bersama pengurus masjid dan sejumlah warga di Masjid Keramat Luar Batang. Di Masjid Keramat Luar Batang, Jokowi sempat menyerahkan bantuan berupa seragam sekolah, beras, sembako, mi instan, selimut, dan uang tunai.
Setelah beberapa menit menyerahkan bantuan, Jokowi melanjutkan kegiatannya menuju SDN Penjaringan 01/02 Jakarta Utara. Namun tak seperti biasanya, Jokowi yang rela menceburkan dirinya ke dalam genangan banjir, harus dibantu dengan menggunakan motor Dinas Perhubungan DKI yang biasa ia gunakan sebagai voorijder, untuk menuju SDN Penjaringan 01/02.
Genangan air di kawasan itu memang tidak biasa. Genangan air di sana berwarna hitam dan banyak sampah menggenang. Saat ditanyakan hal ini, Jokowi mengaku karena tidak membawa sepatu boot, maka ia tak bisa menceburkan diri ke dalam banjir.
"Ya, gimana tadi lihat jalanan ada airnya. Pas ada airnya saya enggak bawa sepatu yang tinggi-tinggi itu loh. Kalau bawa sepatu, saya nyebur," kata Jokowi di lokasi banjir. Hingga pukul 13.30 WIB, Jokowi masih berada di lokasi untuk menyerahkan bantuan.
Banjir menerjang kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, sejak Kamis 17 Januari lalu. Ratusan rumah terendam dan kawasan ini berubah menjadi kolam renang raksasa. Ketinggian air yang merata tak menyisakan sedikit pun areal yang kering. Kondisi diperparah dengan menumpuknya sampah di pintu air Pluit.
Belum susutnya ketinggian air yang menggenangi kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, diduga akibat terjadinya air pasang dari laut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan ketinggian curah hujan akan terus naik hingga 27 Januari mendatang saat bulan purnama. Saat itu kondisi laut diperkirakan mengalami pasang, sehingga pasokan air darat diperkirkan sulit masuk ke laut. Akibatnya, di beberapa daerah diperkirakan terjadi banjir rob cukup tinggi. Untuk diketahui, tiga per empat wilayah Jakarta Utara berada di bawah permukaan laut.