Rencana pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan penyederhanaan jumlah digit pada mata uang rupiah atau redenominasi makin serius. Hari ini sosialisasi atau konsultasi publik telah dimulai.
Acara yang bertajuk 'Kick Off Konsultasi Publik Perubahan harga rupiah: redenominasi bukan sanering' akan dibuka oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Turut menjadi pembicara Gubernur BI Darmin Nasution.
Terlihat sebagai undangan, acara ini dihadiri oleh Asosiasi perbankan, pengamat Ekonomi, perwakilan dari Kementerian, Setwapres, BUMN, dan perusahaan swasta.
Pembahasan rencananya akan dimulai dari makna redenominasi beserta perbedaannya dengan sanering. Kemudian juga akan dibahas manfaat redenominasi, ilustrasi peyederhanaan digit, penentu keberhasilan, ilustrasi tahapan dan kegiatan dan pengalaman redenominasi di negara lain.
Secara definisi, perbedaan redenominasi dan sanering terlihat cukup signifikan. Jika redenominasi adalah penyederhanaan jumlah digit, sedangkan sanering adalah pemotongan nilai mata uang.
Sebelumnya, berdasarkan arahan Presiden SBY, Agus Marto mengaku harus melakukan konsultasi publik terlebih dahulu sebelum melakukan sosialisasi besar-besaran ke seluruh pelosok Indonesia. Konsultasi publik ini akan dihadiri para pengamat, pakar, asosiasi yang terkait dengan aturan redenominasi ini.
"Jadi diminta Pak Presiden untuk lakukan konsultasi publik ini baru sosialisasi ke semua penjuru, ke seluruh masyarakat," jelas Agus Marto.
RUU Redenominasi telah masuk dalam Prolegnas dan bakal dibahas DPR tahun ini. Jika disetujui, mulai 2014 bakal dimunculkan mata uang baru hasil redenominasi, sehingga ada 2 mata uang yang beredar di masyarakat. Setelah itu secara perlahan hingga 2017 redenominasi dilakukan dan mata uang rupiah lama akan hilang di masyarakat.
SUMBER