Kabar Perang - Bamako: Pesawat-pesawat tempur Perancis menghancurkan dua basis pemberontak Islam di bagian utara Mali, Kamis (24/1/2013) malam waktu setempat.
Serangan udara Perancis menghujani kota Ansongo, sekitar 80 kilometer dari kota Gao. Selain itu, sebuah basis pemberontak di desa Seyna Sonrai juga dihancurkan. Demikian disampaikan sumber dari militer Mali yang tak ingin disebutkan namanya.
"Serangan udara Perancis sukses menghancurkan posisi pemberontak di Ansongo dan kawasan di sekitarnya. Serangan itu mengakibatkan kehancuran parah terhadap musuh," ujar sumber itu.
Kebenaran soal keberhasilan serangan Perancis itu juga dipastikan sumber keamanan di Niger yang mengatakan serangan itu tak hanya menghancurkan dua basis utama pemberontak, tetapi juga menghancurkan persediaan bahan bakar dan persenjataan pemberontak.
Sementara itu, di seberang perbatasan, tepatnya di kota Ouallam, Niger, sebanyak 2.000 pasukan Chad dan 500 prajurit Niger bersiap untuk membuka front kedua menghadapi pemberontak Islam Mali.
Kedua negara ini adalah bagian dari pasukan Afrika yang bertugas atas mandat PBB. Jumlah pasukan Afrika ini akan terus ditambah dan nantinya akan mengambil alih kendali operasi militer di Mali dari tangan Perancis.
Sementara itu, penduduk dan pemerintah di kota Timbuktu mengatakan, pemberontak sudah meninggalkan kota itu setelah sepanjang akhir pekan lalu digempur serangan udara Perancis, yang menghancurkan markas dan persediaan senjata serta bahan bakar mereka.
Saat ini Perancis sudah mengirim 2.400 prajuritnya dan jumlah itu, menurut Kementerian Pertahanan Perancis, bisa meningkat hingga mencapai 3.700 personel.
Sumber:
Kabar Perang : Serangan Udara Perancis Hancurkan Basis Pemberontak