![[imagetag]](http://statik.tempo.co/data/2012/12/08/id_155124/155124_475.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pos Indonesia berencana merambah bisnis jasa keuangan. Direktur Utama PT Pos Indonesia Ketut Mardjana menargetkan tahun ini, bisnis perbankan kerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk dan PT Taspen (Persero) telah terbentuk. "Ini tinggal tunggu keputusan Menteri BUMN dan Menkeu," katanya di Jakarta, Ahad, 27 Januari 2013.
Dalam draft awal, Bank Mandiri akan menjadi pemegang saham mayoritas dengan PT Pos mengantongi 20,2 persen porsi saham. Dana sebesar Rp 174,34 miliar siap digelontorkan di awal pembentukannya.
Mardjana yakin pendirian bank dapat meningkatkan nilai bisnis perusahaan. "Kami membidik pembiayaan kredit yang belum optimal." katanya. Bank joint venture ini rencananya akan fokus dalam menyalurkan kredit pensiun dan kredit UMKM.
Pada Rencana Kerja 2013, PT Pos menganggarkan sekitar Rp 873 miliar untuk belanja modal. Sebanyak Rp 580 miliar digunakan untuk investasi anak perusahaan, Rp 10 miliar untuk investasi properti, untuk investasi aset tetap Rp 245 miliar, dan investasi aset tak berwujud Rp 37 miliar.
Terkait tertundanya rencana penawaran saham perdana (IPO), Mardjana mengaku sedang mempertimbangkan dua pilihan, yaitu pinjaman lunak dan Penyertaan Modal Negara."Itu perlu komunikasi dengan Kementerian. Ya, kalau bisa dalam dua minggu ini bisa dikomunikasikan," katanya.
Sumber