Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kaget dana investasi untuk lampu plaza Museum Fatahillah pernah mencapai Rp25 miliar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Andi Baso mengatakan dana itu pernah disetujui pada 2009 saat periode Gubernur Fauzi Bowo. "25 miliar? Untuk lampu saja? Wah, besar sekali," seru Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (1/2).
Setelahnya ia langsung menanyakan kondisi lampu yang menelan biaya setinggi langit itu. "Sudah tidak nyala lagi karena tidak ada lampunya," jelas Andi.
Karena itu sesuai dengan rencana penataan pedagang kaki lima (PKL) oleh pemda DKI Jakarta, tahun ini akan ada proses tender untuk lampu plaza museum. Andi mengatakan anggaran untuk lampu itu mencapai Rp4,5 miliar.
"Kami akan pakai konsultan yang paham tentang teknik pencahayaan dan dibantu dengan himpunan ahli iluminasi untuk menilai mana lampu yang bagus. Target bisa selesai sebelum ulang tahun Jakarta," tutur Andi.
Lebih lanjut ia mengatakan lampu-lampu tersebut akan menghiasi plaza dan gedung museum dengan berbagai warna. Konsep tersebut, ujar Andi, mirip dengan yang dimiliki Monumen Nasional. Untuk itu lampu-lampu tersebut akan diprogram.
Seperti yang diketahui, Pemprov DKI berencana merapikan plaza Museum Fatahillah dari PKL. Nantinya para PKL tersebut akan digeser ke beberapa tempat di sekitar museum. Akan ada empat cluster yang diisi oleh para pedangang.
Pemprov sudah menentukan jumlah PKL yang bisa berdagang di area tersebut, yakni 260 orang.
"Pendanaan untuk program ini didapat dari proyek CSR perusahaan-perusahaan, terutama dari BUMD," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan DKI Jakarta Ratnaningsih.
SUMBER